728x90 AdSpace

Latest News
Selasa, 21 Juli 2015

TV sebagai Brain Washing Box? (2-Habis)


TERBARUKANDOTKOM --  SAAT para ibu dan anak sudah mulai nguap-nguap, para bapak tinggal bilang “Tidur sana, sudah malam!”. Ini berarti kebebasan untuk kaum lelaki. TV kembali menjadi milik mereka sepenuhnya. Setelah selesai acara debat yang satu, dilanjutkan dengan acara debat lainnya. Begitu seterusnya. Sampai kadang saking panjang durasi acara debat-debatan ini, beberapa dari kaum bapak ini sampai tertidur dalam posisi duduk di kursi. Punggung tegak tapi kepala sudah nunduk lebih dari 90 derajat. Dan ketika tiba-tiba sang isteri keluar kamar, terbangun karena lupa memasang masker wajah, sang istri akan berteriak, “Pak! Kok tidur di kursi?! Masuk cepet! Belum dikunci tuh pintunya! Ntar masuk maling tahu rasa!”, si suami yang tadinya berada di alam mimpi dalam posisi terduduk yang aneh akan tiba-tiba terlonjak kaget. Selanjutnya ia akan merasakan bagian tengkuk yang kram dan tegang karena tidur lama dalam posisi duduk yang abnormal. Dalam kondisi setengah sadar sembari memijat-mijat tengkuk yang rasanya masih kram, si suami akan mengikuti perintah sang Ratu Lebah, eh, maksudnya sang istri, untuk masuk dan tidur di kamar. Dan keesokan paginya, siklus yang sama akan terulang kembali.

Sebagian besar orang, entah disadari atau tidak, hidupnya berkubang pada siklus aneh seperti di atas. Siklus dimana TV menjadi suatu hal yang tak boleh dipisahkan dari kehidupannya. Padahal sebagian besar acara televisi (terutama acara TV Indonesia) isinya tak lebih dari (maaf) sampah. Bagaimana tidak? Sinetron yang begitu dicintai oleh ibu-ibu isinya tak ada satupun yang mengajarkan kebaikan. Meskipun judulnya sinetron islami, tapi isinya sama sekali tak islami. Bahkan ada sinetron yang terang-terangan mengajarkan pergaulan bebas, melumrahkan pacaran. Anak-anak sama sekali tak punya porsi tontonan khusus. Mereka biasanya mengikuti apa yang ditonton ibu mereka. Jika para ibu doyan nya sinetron, maka anak-anak pun demen sinteron. Saya benar-benar heran pada anak-anak yang saking demen nya nonton sinetron tentang serigala di salah satu stasiun TV, mereka sampai hobi ‘mengaum’ di mana pun, kapan pun. Menurut cerita ibu saya yang seorang guru TK, saat ia sedang konsentrasi menulis di papan tulis tiba-tiba ada seorang anak yang mengeluarkan bunyi, “AAAUUUUU……” dan sontak diikuti oleh koor berbunyi sama dari teman-temannya yang lain. Masya Allah, saya bingung antara harus tertawa atau harus sedih saat mendengar cerita ini dari ibu saya.

Belum lagi berita-berita yang ditampilkan oleh berbagai stasiun TV, duh ini lebih parah lagi. Berita yang mereka tayangkan sebagian besar adalah berita ‘settingan’ dan ‘sesuai permintaan penguasa’. Tidak pernah ada stasiun yang memberitakan sesuatu secara proporsioal, jujur, dan bijaksana. Semua dimaksudkan untuk mendapatkan ratting tinggi. Bahkan jika ditelaah lebih dalam lagi, ada beberapa stasiun TV yang memang sengaja menyebarkan berita oplosan demi menghancurkan citra Islam, dan menanamkan stigma buruk bagi agama yang indah dan sempurna ini.

Acara TV memang benar-benar sudah dijadikan layaknya Tuhan bagi sebagian besar orang. Mereka percaya 100% bahkan mengikuti apa saja yang disiarkan dan diajarkan oleh acara TV. Mereka menjadikan artis-artis yang muncul di TV sebagai panutan, dipuja layaknya dewa. Bahkan beberapa orang merasa tidak perlu lelah-lelah pergi ke pengajian, cukup lihat saja kajian islam yang ada di TV, padahal beberapa tokoh agama yang diizinkan untuk muncul di TV pun sudah disesuaikan dengan keinginan penguasa dan pemilik modal, sehingga tausyiah yang mereka berikan tidak akan menggangu dan menggoyahkan kedudukan mereka, dan hanya sebatas untuk memberikan ketenangan batin pada rakyat yang bergejolak akibat beratnya beban hidup yang harus mereka tanggung di negeri kaya raya ini. Jika melihat semua fakta ini, cocoklah jika kita sebut TV sebagai ‘brain washing box’.
  • Blogger Comments
  • Facebook Comments

0 komentar:

Posting Komentar

Item Reviewed: TV sebagai Brain Washing Box? (2-Habis) Rating: 5 Reviewed By: Unknown